Jayapura (25/10) –Sebanyak, 16 Organisasi Masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Untuk Kemerdekaan Berserikat (AKRAB) demo menolak RUU Ormas dan Kamnas serta Permendagri ke DPR RI Jakarta, Rabu (23/10). Aksi demo ini berlangsung damai dan tertib di depan DPR RI .

 

Demikian  siaran pers yang diterima tabloidjubi.com, Kamis (25/10) malam menyebut, AKRAB terdiri dari gabungan 16 organisasi masyarakat, yakni, National Papua Solidarity (NAPAS); EN-Liga Mahasiswa Naasional Demokrasi; Federasi Perjungn Buruh; KOMPAK; KONTRS; Kolisi Kebebasn Berserikat (KKB); Arus Pelangi; Prtai Pembebasn Rakyat; Perempuan Mahardika; Persatuan Perjungan Indonesia (PPI); Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia (PPBI); Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (PEMBEBASAN); Progresif; SMI; Wahana Lingkungan Hidup dan YAPPIKA.

 

Marthen Goo dari Napas menjelaskan, aksi itu berlangsung di depan Kantor DPR RI. Dalam unjuk rasa itu, mereka menolak RUU ORMAS dan KAMNAS serta Permendagri. Demoitu berlangsung kurang lebih dua jam. “Kami demo dari pukul 11.30-14.00 WIB,” ungkapnya. Jumlah masa aksi sekitar 90-an lebih. Aksi berlangsung tertib dengan satu komando.

 

Titik kumpul massa aksi, di bawah Fly Over, sebelum lapangan Gelora Bung Karno. Selanjutnya, massa mulai longmars dan meneriakan ‘yel-yel’  “Apa yang kita tuntut…! Lebih luas Demokrasi! Lebih banyak kesejahteraan…!” dan “Demi kebebasan Demokrasi berekspresi…! Tolak Tolak RUU KAMNAS, cabut RUU ORMAS…!”dari Fly Over kurang lebih selama 10 menit. Setelah, massa menuju kantor DPR-RI.

 

Demonstrasi itu dikoordinir oleh  Selly. Wakorlap (wakil kordinator lapangan), Sem Awom. Koordinator Lapangan menegaskan, Pemendagri No. 33 tahun 2012, RUU ORMAS dan KAMNAS harus dicabut. Lanjut dia, walaupun baru menjadi RUU namun sudah diterapkan di Papua. Menurutnya, ketiga hal itu adalah anti Demokrasi, mengabaikan prinsip-prinsip pengaturan hak asasi manusia yang benar, dan bersifat otoriter, sehingga akan mengancam hak hidup rakyat.

 

Sementara itu, Sem Awom menegaskan, RUU ini membuktikan pemerintah telah gagal, sesungguhnya terkait reformasi 1998. Tidak ada perbaikan-perbaikan dan keberpihakan terhadap rakyat. “Kami mendesak, segera cabut RUU KAMNAS dan ORMAS! Kami akan melakukan konsolidasi untuk melawan rezim yang militeristik,” tegasnya.

Setibanya di DPR RI, orasi-orasi kemudian dilancarkan oleh berbagai elemen masyarakat sipil.  Dalam kesempatan pertama orasi, Perwakilan Buruh Federasi, dengan tegas  menolak RUU KAMNAS dan ORMAS.  (Jubi/Musa Abubar)

http://tabloidjubi.com/?p=632